Para motivator dalam beberapa acara seminar telah berhasil membentuk mindset bahwa manusia adalah mahluk juara, diterangkan bahwa dari sekian banyak sperma yang berlomba-lomba menuju sel-telur, hanya satu yang berhasil dan selamat. Itulah kita, lebih kurang seperti itulah persepsi yang ditanamkan.
Jika ditinjau dari sudut pandang ilmu genetika, sebenarnya kita adalah perpaduan antara 23 kromosom ayah yang dibawa oleh sperma dan 23 kromosom ibu yang ada pada sel telur (sperma + sel telur = kita).
Kesimpulannya seperma manapun dari ayah (tidak peduli yang manapun berhasil sampai ke sel telur), sama-sama memiliki 23 kromosom sebagai kode DNA yang akan diwariskan kepada anaknya, dan tentu saja jika hanya sperma semata tidak akan dapat berubah menjadi manusia. Sepanjang perjalanan dalam memperjuangkan posisinya untuk berada dalam sel telur, ada sperma yang terus bergerak menuju garis finis, ada juga yang mati di perjalanan. bukan saja manusia, ternyata sperma-pun sudah mengenal yang namanya kematian. Bukan hanya itu, hewan, tumbuhan, mahluk renik dan bintang di angkasa juga dikenal hidup dan dapat mati.
Kesimpulannya seperma manapun dari ayah (tidak peduli yang manapun berhasil sampai ke sel telur), sama-sama memiliki 23 kromosom sebagai kode DNA yang akan diwariskan kepada anaknya, dan tentu saja jika hanya sperma semata tidak akan dapat berubah menjadi manusia. Sepanjang perjalanan dalam memperjuangkan posisinya untuk berada dalam sel telur, ada sperma yang terus bergerak menuju garis finis, ada juga yang mati di perjalanan. bukan saja manusia, ternyata sperma-pun sudah mengenal yang namanya kematian. Bukan hanya itu, hewan, tumbuhan, mahluk renik dan bintang di angkasa juga dikenal hidup dan dapat mati.
Keberadaan ruh yang bersemayam pada tiap mahluk hidup sudah dipercaya sejak lama, semua agama meyakininya meskipun dengan penjelasan yang berbeda-beda. Jika agama-agama Samawi seperti Yahudi, Kristen dan Islam mempercayai bahwa jasad manusia hanyalah fasilitas yang dipergunakan dalam menjalani ujian keimanannya selama hidup di dunia dan kelak ruh penghuni jasad tersebut akan diambil kembali untuk mempertanggung jawabkan amalan semasa hidupannya. Bahkan umat Islam percaya bahwa ruh ditiupkan pada jasad manusia ketika berada di dalam kandungan pada usia janin ke 120 hari. Hampir serupa, umat Hindu Percaya bahwa pada hakekatnya badan kasar manusia itu tak berbeda dengan pakaian. Badan kasar manusia, terbentuk dari unsur panca maha bhuta, yakni: pertiwi, membentuk tulang-tulang dan daging; apah membentuk segala cairan dalam tubuh; bayu membentuk udara yang diperlukan dalam pernafasan; teja membentuk panas badan dan sinar mata; dan akasa membentuk rambut dan bulu. Unsur-unsur pembentuk badan kasar tersebut, sama dengan unsur yang membentuk alam sementa ini. Oleh karena itulah, umat Hindu membakar jenazah, yang bertujuan untuk mempercepat proses kembalinya unsur tersebut kepada asalnya, yaitu alam semesta.
Upaya manusia untuk menciptakan kehidupan dan mengalahkan kematian
Rasa penasaran dan keingintahuan telah mendorong manusia untuk terus belajar dan bereksperimen yang akhirnya manusia dapat memahami beberapa penjelasan dari berbagai misteri kehidupan. Proses terciptanya manusia semakin hari semakin dapat diungkap oleh ilmu pengetahuan, dimulai dari proses pembuahan, janin sampai kelahiran. Dibalik semua pemahaman yang menjelaskan rangkaian proses tersebut, belum ditemukan jawaban mengapa mahluk hidup memiliki nyawa, atau dalam pemahaman spiritual dikenal dengan istilah ruh atau roh.
Dalam mencari jawaban atas pertanyaan dasar kehidupan tersebut, manusia terus melakukan pengamatan, penelitian dan banyak percobaan. Percobaan-percobaan ilmiah tersebut, telah menghantarkan manusia dalam serangkaian penemuan bidang teknologi dan pemanfaatan energi. Penemuan mesin uap, energi listrik, bola lampu, semakin mendekatkan manusia dalam memahami rahasia yang dinamakan kehidupan. Terdapat beberapa ilmuan yang membandingkan antara nyawa manusia sama dengan energi yang dimiliki pada sebuah bola lampu dan pikiran manusia disamakan dengan cara kerja komputer. Sifat keduanya pun hampir sama, manusia akan mati ketika organ terpentingnya (jantung) berhenti bekerja dan pada bola lampu akan berhenti menyala ketika filamennya tidak dapat lagi berfungsi atau putus. keduanya juga sama-sama harus didukung oleh sumber energi, jika lampu dan komputer membutuhkan listrik sebagai sumber energinya, maka mahluk hidup membutuhkan makanan untuk menopang kehidupannya.
Dunia robotik mencoba membuat duplikat mahluk hidup dalam balutan mesin dan diberikan kemampuan untuk bergerak semirip mungkin dengan mahluk aslinya. Lebih jauh lagi, bidang ilmu genetika dan biologi telah membuat serangkaian percobaan yang ingin membuktikan bahwa kehidupan itu dapat diciptakan melalui ilmu pengetahuan. Berbagai uji rekayasa genetika dan DNA telah berhasil melakukan sebuah terobosan yang kita kenal sebagai kloning. Klaim Clonaid, sebuah perusahaan Bioteknologi di Bahama, yang sukses menghasilkan manusia kloning pertama di dunia yang diberi nama Eve, lahir pada 26 Desember 2002. Dan ternyata mahluk kloningan juga memiliki nyawa. Dengan demikian apakah salah satu rahasia terbesar kehidupan sudah terjawab?
Sembari mempelajari kehidupan, manusia juga mencoba belajar untuk mengakali kematian. Sampai saat ini dipercaya bahwa semua mahluk yang hidup, suatu saat pasti akan mati. Lagi-lagi para ahli dan ilmuan bidang genetikan dan biologi mencoba memecahkan masalah dan penyebab atas kematian dari mahluk hidup, meskipun usaha tersebut masih mengalami kebuntuan hingga saat ini.
Apakah ruh (nyawa) dapat disamakan dengan energi?
Aku berfikir maka aku ada, ungkap Descartes. Dari kesadaran bahwa kita ada dan eksis diantara mahluk lain tersebutlah yang menuntun manusia untuk memiliki berbagai pilihan dalam menjelaskan asal usul tentang kehidupan, diri sendiri dan alam semesta. Pilihannya kembali lagi kepada kita masing masing dalam meyakini semua kejadian yang ada, tanpa harus berburuk sangka dengan segala perbedaan pendapat yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar