Kamis, 08 September 2011

Idealisme sampai mati

Tidak dipungkiri lagi bahwa bumi ini disesaki oleh orang-orang yang bersifat pragmatis dan oportunis. Entah karena terbawa suasana alam fana atau karena dorongan sifat mempertahankan hidup yang terlampau kuat. Dari sekian banyak penduduk bumi tersebut, rupanya masih ada meski sejumput, manusia yang memiliki idealisme tinggi yang dipegangnya hingga nyawa terlepas dari raga.

Selasa, 30 Agustus 2011

Mengenal sistem waktu Greenwich atau GMT

Greenwich Mean Time atau GMT adalah rata-rata waktu surya seperti yang dilihat dari Royal Greenwich Observatory (Observatorium Kerajaan di Greenwich), yang terletak di Greenwich, London, Inggris, yang melalui konvensi dikenal terletak di 0 derajat garis bujur. Secara teori, tengah hari GMT adalah saat di mana matahari melewati Meridian Greenwich (dan mencapai titik tertinggi di langit di Greenwich). Karena bumi memiliki kecepatan yang tidak teratur dalam orbit lonjongnya, kejadian ini (tengah hari di Greenwich) bisa 16 menit berbeda dari waktu matahari nyata (apparent solar time) (perbedaan ini dikenal sebagai persamaan waktu). Namun tengah hari Greenwich ini diambil rata-ratanya sepanjang tahun, dengan menggunakan waktu matahari.
Dari gambar peta di atas terlihat bahwa adanya pembagian waktu yang dibagi dari -12 sampai +12.

Senin, 29 Agustus 2011

Hilal dan penentuan 1 Syawal 1432 H

Perbedaan waktu merayakan hari raya Idul Fitri di Indonesia sudah menjadi hal yang biasa tiap tahunnya. Tetapi untuk tahun 2011 ini, umat muslim Indonesia benar benar dihebohkan dengan pengumuman informasi dari pemerintah yang diwakili oleh Dept. Agama berkaitan dengan penetapan 1 Syawal 1432 H. Penetapan tersebut tertuang dalam keputusan menteri agama nomor 148 tahun 2011.

Kamis, 25 Agustus 2011

Etika dunia Traveling dan Pariwisata


Dalam dunia traveling dan pariwisata, untuk tetap menjaga ketenangan dan ketertiban bersama tentunya dibutuhkan suatu etika yang ditujukan agar nilai budaya serta estetika daerah pariwisata tersebut dapat tetap terjaga dan bisa terus dinikmati oleh generasi berikutnya. Banyak para wisatawan ataupun traveler yang karena ketidak-tahuan mereka akan etika dalam mengunjungi suatu daerah wisata menyebabkan kerusakan serta ketersinggungan para penduduk setempat dan berakhir menjadi sebuah konflik. Agar kita dapat meminimalisir kerusakan serta konflik tersebut dan demi kenyamanan serta keselamatan para wisatawan itu sendiri.

Berikut beberapa etika mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di beberapa tempat wisata yang dirilis oleh majalah National Geographic Traveler: