Minggu, 01 Mei 2011

Kisah sukses para pengusaha bidang Properti

Kisah sukses Li Ka-Shing

Li Ka-Sing adalah seorang pengusaha hongkong kelahiran 29 Juni 1928 di Chaozho Propinsi Guangdong Cina. Tahun 1940, dia dan seluruh keluarganya menyeberang ke hongkong untuk menjauhi risiko perang. Ayahnya menderita tuberkulosis dan meninggal di Hongkong.
Sepeninggal ayahnya, tanggung jawab dan beban ekonomi keluarga berpindah ke pundaknya. Keinginan kuat untuk menghidupi ibu dan adik-adiknya membuat Li nekat meninggalkan sekolah pada usia 15 tahun demi bekerja.
Li berhasil mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan perdagangan plastik tempat ia bekerja selama 16 jam per hari. Berkat kerja keras, ketangguhan mental, dan semangat tinggi, pada 1950 Li memberanikan diri membuka perusahaan sendiri dengan bendera Cheung Kong Industris.
Modal untuk mendirikan perusahaan didapatkannya dengan meminjam modal dari keluarga dan kerabat. Karena keberaniannya dalam berbisnis, di hongkong Li mendapatkan Julukan Superman. Dari sinilah Li mulai merambah dalam bidang usaha investasi real estate.
Li cukup pintar untuk menawar harga tanah . ia selalu membuat perhitungan dan memastikan keuntungan yang di dapat cukup memuaskan, sekaligus selalu berpikir panjang. Li pernah mengatakan bahwa membeli tanah tidak sama dengan membeli barang antik yang merupakan satu-satunya penawaran yang tersedia.
Sekarang, bisnis Cheung Kong Group telah merambah ke berbagai area, diantaranya pengembangan properti dan investasi, agen dan manajemen real estate, perhotelan, telekomunikasi, keuangan, ritel, kegiatan pelabuhan, energi, proyek infrastruktur dan bangunan.
Berlatarbelakang dari keluarga melarat dan putus sekolah, saat ini majalah Forbes mencatat Li Ka-Sing sebagai pengusaha keturunan cina terkaya di dunia.

Kisah sukses Donald Trump

Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York sebagai putra dari Fred Trump, ahli pembangunan dan pemasaran Real Estate di New York. Ia memiliki tiga saudara, satu laki-laki dan 2 perempuan. Kakak perempuan tertua dia adalah Maryanne Trump Barry, seorang hakim federal.
Ia pernah bersekolah di The Kew-Forest School di Forest Hills, Queens, tetapi setelah kekacauan yang terjadi di sana pada waktu ia berusia 13 tahun, orang tua Donald mengirimnya ke Akademi Militer New York dengan harapan bahwa Donald akan menjadi orang yang tangguh. Hal itu berjalan dengan lancar. Donald meraih penghargaan akademis, bermain futbol pada tahun 1962, sepak bola pada tahun 1963, dan baseball dari tahun 1962 – 1964 dan menjadi kapten tim baseball pada tahun 1964. Ted Tobias, seorang pelatih baseball ternama memberikan Coach’s Award kepada Donald pada tahun 1964. Setelah dipromosikan sebagai seorang Kapten Perwira-S4 pada masa seniornya, Donald dan seorang Perwira Sersan Satu Jeff Donaldson membentuk kelompok yang beranggotakan perwira-perwira.
Trump pernah bersekolah di Universitas Fordham selama 2 tahun sebelum ia pindah ke Wharton School at the University of Pennsylvania. Setelah kelulusannya pada tahun 1968 dengan gelar Sarjana Ekonomi, ia bergabung dengan perusahaan real estate ayahnya.
Trump memulai kariernya di perusahaan ayahnya, The Trump Organization yang berkonsentrasi di bidang penyewaan rumah kelas menengah.
Salah satu proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di Cincinnati, Ohio.
Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta.
Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore.
Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 milyar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek di tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan dia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 2,750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat Komite Permanen pada Penyelidikan ( Senate Permanent Subcommittee on Investigations).
Pada tahun 1990, sebagai dampak dari resesi, Trump kesulitan membayar utangnya. Ia dihadapkan pada masalah pembayar pinjaman atas kasino ketiganya yaitu Taj Mahal yang setara dengan 1 milyar dollar dengan bunga sangat tinggi.
Meski ia harus mempertahankan bisnisnya dengan tambahan pinjaman dan menunda pembayaran bunga pinjaman, pada tahun 1991 melonjaknya hutang membuat bisnisnya mengalami kemunduran yang besar. Bank -bank telah kehilangan ratusan juta dollar.
Pada tanggal 2 November 1992, Trump Plaza Hotel terpaksa merencanakan paket perlindungan dari kebangkrutan setelah tidak mampu membayar tunggakan pinjaman. Dalam rencananya, Trump bersedia untuk memberikan 49 persen saham dari Hotel mewah tersebut. Kepada Citibank dan 5 penyandang dana lainnya. Namun sebaliknya, Trump menerima keadaan yang lebih baik yaitu menjabat posisi sebagai Chief Executive, meski tanpa bayaran.
Pada tahun 1994, Trump kehilangan 900 juta dollar dari rekening pribadinya dan kerugian drastis pada sektor bisnis sebesar 3,5 milyar dollar. Ketika dia dipaksa untuk meninggalkan Trump Shuttle, dia diharuskan untuk mengurus Trump Tower di New York City dan mengontrol 3 buah kasino di Atlantic City.
Chase Manhattan Bank yang telah meminjamkan uang kepada Trump untuk membeli West Side Yards, yang merupakan parsel Manhattan terbesarnya, terpaksa harus dijual kepada pengembang-pengembang di Asia.
Menurut anggota pembentuk Organisasi Trump, Trump tidak mengembalikan semua kepemilikan atas Real Estate. Para pemilik berjanji untuk memberikan 30 persen dari keuntungan manakala bangunan-bangunan tersebut selesai dikembangkan atau terjual. Hingga masa itu, para pemilik menginginkan apa yang telah Trump lakukan yaitu membangun kerja. Mereka kemudian memberikan model konstruksi terbaru dan dana manajemen untuk mempercepat pembangunan.


Kisah sukses Conrad Nicholson Hilton 
Conrad Nicholson Hilton - anak kedua dari 8 orang kakak beradik dilahirkan pada tahun 1887 di San Antonio, wilayah Meksiko. Ayahnya seorang pendatang dari Norway, seorang yang tekun barusaha tetapi telah mengalami beberapa kerugian dalam bisnis. Bisnis utamanya adalah sebuah toko kelontong. Keuntungan yang di peroleh memungkinkan mereka membangun sebuah rumah besar dengan beberapa kamar. Semasa resesi pada tahun 1907, uang sulit di peroleh. Dengan uang simpanan, Conrad pergi ke stasiun kereta api untuk mengiklankan bisnisnya. Dengan tarif US $ 1 para penginap diberikan layanan ramah dengan sebuah kamar yang bersih dan hidangan makanan yang di masak oleh Nyonya Mary Hilton ( ibunya )
Mengalami masa sulit dalam hidupnya Ketika krisis keuangan melanda keluarganya, Hilton kecil memberi ide bagi keluarganya untuk menyewakan kamar kosong di rumahnya untuk jasa penginapan dengan tarif US$ 1 per malam. Hilton melakukan promosi penyewaan kamar tersebut di stasiun kereta terdekat.
Hasil yang didapat dari usaha penyewaan kamar tersebut akhirnya membuat Hilton dapat berkuliah dan berkarir. Tetapi sayang tidak semulus yang diinginkannya, karir Hilton hancur dan ia mempunyai sisa tabungan senilai US$ 5000. Dalam kegalauan dan keterpurukannya ia menemukan seorang pemilik hotel kecil yang menjual hotelnya US$20.000. Hilton juga meminjam uang temannya dan di bank untuk menambah modalnya.
Di usianya yang ke-91 tahun Hilton meninggal, tepatnya Tahun 1979, pada waktu itu ia sudah mewariskan 185 Hotel di Amerika, dan 75 Hotel di luar negeri. Kini Hilton Internasioanl mengoperasikan 2.800 hotel, 480 ribu ruang di 76 negara. Pada Tahun 2006 Hilton mencetak pendapatan US$ 8.16 milyar (Rp 73.4 triliun). Diperkirakan nilai Hilton Corp mencapai 26 milyar dollar.
(Dikutip dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar