Minggu, 01 Mei 2011

Kisah sukses para pengusaha bidang Fashion



Kisah Sukses Georgio Armani

Bagi para penggemar dunia fashion, siapa yang tidak mengenal sosok yang satu ini, dia telah berhasil melambungkan nama Brand perusahaannya menjadi salah satu ikon gaya hidup berkelas dunia. Italia memang dapat dianggap sebagai salah satu negara yang melahirkan segudang para desainer ternama dunia, salah satunya adalah sosok yang satu ini.

Giorgio Armani yang memiliki jiwa seorang seniman lahir di Piacenza, sekitar 50 kilometer di selatan Milan, wilayah Emilia-Romagna, Italia, 11 Juli 1934;  adalah seorang perancang busana. Ia belajar di sekolah kedokteran selama dua tahun, mencoba-coba fotografi, memenuhi kewajiban militer pada tahun 1957, kemudian bekerja di sebuah department store bergengsi, La Rinascente, sebagai penata rias. Dia bergabung di Nino Cerruti sebagai perancang 1961-1970. Armani mulai membangun bisnis desainnya sendiri tahun 1970 dengan dorongan dari para sahabat Sergio Galeotti, dan mendirikan label pakaian pria sendiri pada tahun 1974. Dia secara bertahap menyesuaikan dengan desain bagi wanita dan menambahkan koleksi pakaian perempuan pada tahun 1975, dalam kemitraan dengan Galeotti (yang meninggal tahun 1985). Rosanna Armani kakaknya bekerja sama dengan Armani sebagai kepala dari kegiatan komunikasi perusahaan.

Armani, yang mendesain pakaian santai untuk wanita terinspirasi oleh pakaian pria, juga menggunakan kain pakaian pria, dalam mendesain jaket dan setelan untuk wanita. Dengan pendekatan ini, Armani telah menetapkan standar baru yang elegan dan simpel serta nyaman untuk  dipakaian wanita.

Ia dikenal sebagai seorang pekerja keras, yang kadang-kadang dapat bersikap kasar dan sombong. Ketidaksukaannya terhadap sesama desainer Italia Valentino Gianni Versace sering diangkat oleh media pers internasional. Pada bulan Mei, 1996, Armani dinyatakan melakukan tindak korupsi di Italia, di antara sesama desainer seperti Ferre.

Kinerja Penjualan Armani Group pada tahun 1994 berjumlah 1270 miliar Lira ($ 787 juta), naik 12,4% dari 1993. Dari Pakaian menyumbang sekitar 850 Miliar Lira ($ 527 juta), dan untuk aksesori sekitar 420 miliar Lira ($ 260 juta). Pada tahun 1996, kelompok penjualan, termasuk penjualan dari produk berlisensi naik menjadi sekitar 2000 miliar Lira ($ 1,3 miliar). Armani-Group juga meliputi perusahaan pakaian olahraga Simint, yang menangani semua kebijaka intern perusahaan Armani. Armani sendiri memegang 53% dari aset Simint. Simint dinilai memiliki nilai  terbaik di bursa saham Milan, dengan peningkatan tahunan dari 219% terhadap harga saham. Sementara Simint menghasilkan Jeans Armani, Armani Junior label dan pakaian pria "Armani Emporio", pakaian wanita Emporio diproduksi oleh Antinea (penjualan pada tahun 1996: 150 milyar Lira), 100% produk dari Armani. Giorgio Armani S.p.A. mengembangkan label. Pada tahun 1993, Giorgio Armani SpA memperlihatkan 30% pertumbuhan penjualan 695 miliar Lira ($ 442 juta), sehingga angka penjualan dua kali lipat dari tahun 1990. Dua tahun kemudian penjualan di Lira 960 miliar ($ 590 juta), meningkat lagi 25% sampai 1200 miliar Lira ($ 778 juta) pada tahun 1996. Keuntungan sebelum pajak untuk Giorgio Armani SpA ditandai 325 miliar Lira ($ 211 juta).

Pasar ekspor terbesar untuk Armani adalah Amerika Serikat, di mana label Armani 12.000 laku di tempat penjualan. Pada tahun 1995, Armani telah membawa 36 outlet eksklusif Giorgio Armani dan Borgonuovo-21. Emporio Armani berjumlah 119 gerai pada tahun 1995, dengan 54 di Italia dan 22 di Jepang. Angka ini meningkat menjadi 121 toko pada tahun 1997 dan direncanakan akan meningkat sebesar 8 dalam waktu dekat. A / X Armani Exchange dulu hanya dijual di Amerika Serikat. Pada tahun 1994, A / X-toko itu diambil alih oleh Club 21 USA, Inc, tapi continuesly berjuang untuk bersaing dengan kompetitor dengan harga yang lebih rendah seperti Banana Republic. Hari ini, Armani bermaksud untuk membuka lebih banyak A / X-outlet, juga memperkenalkan mereka kepada pelanggan di Asia untuk pertama kalinya.

Pada akhir 1996, Armani mengumumkan bahwa mulai sekarang pakaian di bawah label Armani Jeans-akan memperhatikan standar lingkungan yang ketat, memperkenalkan berbagai item pakaian yang akan terbuat dari Hamp.

Antara Armani aksesoris, mata-koleksi pakai terus-menerus muncul untuk menikmati keberhasilan. Kacamata Armani diproduksi sejak tahun 1988 oleh desainer Italia spesialis mata Luxottica yang dijual di toko-toko khusus pakaian dan butik Armani.

Distribusi
Armani ingin untuk memperluas jumlah toko-nya secara signifikan. Paling jelas, ia membuka dua toko besar di New York, tepatnya Madision Avenue, satu untuk baris paling atas dan satu untuk Emporio Armani. Armani tampaknya mengejar pembentukan sebuah merek dan gaya hidup "Armani". Gerakan ini refelcted dalam berbagai upaya untuk menawarkan berbagai macam produk di bawah Label Armani. Seperti pada tahun 1996 memperkenalkan Neve Armani line untuk pakaian olahraga musim dingin dan Golf garis (baik yang dihasilkan sebelumnya oleh Skinea dan sekarang oleh Simint), dan pengenalan custom gaun pengantin, sebagai bagian dari Borgonuovo-21 line. Juga, Classico, pakaian mewah baru dan mahal untuk laki-laki dan perempuan. Di sini, Armani ingin menawarkan interpretasi modern dari desain klasik. Selain itu, Armani menjual berbagai macam aksesoris rumah di bawah label Emporio Armani. Pada tahun 1997, Armani Jeans membuka toko pertama di Roma, Italia juga termasuk sebuah toko buku Armani, menjual publikasi tentang berbagai mata pelajaran seni, seperti fashion dan fotografi.

Kisah sukses Gianni Versace

Gianni Versace (lahir di Reggio Calabria, Italia, 2 Desember 1946 – meninggal 15 Juli 1997 pada umur 50 tahun). Pada masa kanak-kanak, ibu dari Gianni menghidupi keluarganya dengan membuka usaha menjahit dalam skala kecil. Dengan pekerjaan ibunya sebagai penjahit, Gianni belajar membuat busana yang nantinya kemampuannya itu menjadi suatu ilmu yang berharga sehingga dapat diterapkan dengan merancang busana sendiri.

Pada tahun 1972, Ia memulai karier pertamanya sebagai seorang desainer busana dengan merancang koleksi busana untuk Viorentini, sebuah perusahaan busana di Itali. Lalu Versace, juga merancang untuk Label Fashion Italia

Tahun 1978 Versace membuka Butik pertamanya di milan, di sana dia tetap menjual merk pakaian lain untuk melengkapi koleksi dari poduk hasil karyanya. Segera setelah butik tersebut dibuka, karya-karya Versace diterima dan menjadi populer di masyarakat. Hal itulah yang mengawali brand Versace mendapatkan posisi penting dalam dunia fashion secara global.

Pada tahun awal butiknya dibuka, Versace mendapatkan keuntungan kasar sebesar 15 juta dolar dari total penjualan produknya. Dan berkat ketekunan dan kesabarannya, keuntungan itupun terus meningkat. Sepuluh tahun kemudian dia berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 353 juta dolar. Dan keuntungan-keuntungan tersebut selalu meningkat tiap tahunnya, hal ini juga mutlak melambungkan namanya dikancah dunia fashion.

Versace merupakan pesaing utama Giorgio Armani dalam dunia fashion, sering dijumpai kedua tokoh tersebut saling mengkritik hasil karya mereka masing-masing. Tetapi terdapat karakteristik gaya fashion yang sedikit berbeda antara keduanya, jika Armani lebih membidik para konsumen paruh baya, Versace lebih menargetkan agar produk rancangannya dapat masuk ke segment anak muda.

Pada tahun 1997, Gianni Versace di bunuh oleh Andrew Cunanan di Miami, Florida, Amerika Serikat.


Kisah sukses Amancio Ortega

Amancio Ortega Lahir di Leion, Spanyol, Maret 1936, dari pasangan yang tidak dikenal. Diduga ayahnya berprofesi sebagai pekerja rel kereta api, sedangkan ibunya adalah seorang pelayan. Ortega tidak mendapat pendidikan formal yang tinggi, dia memulai karir ketika remaja di La Coruna, Spanyol, pusat dari industri tekstil Iberian. Ketika usia 13 tahun, Ortega bekerja sebagai kurir pengantar untuk seorang pembuat pakaian yang memproduksi pakaian untuk orang kaya. Lalu kemudian dia bekerja sebagai asisten penjahit baju dan gorden. Ortega belajar tentang pentingnya mengirim produk langsung ke konsumen tanpa menggunakan distributor, dan hal ini terbukti berguna kelak di toko yang didirikannya yakni Zara.

Diawal 1960-an Ortega menjadi manajer toko pakaian lokal, dimana dia menyadari bahwa hanya sedikit penduduk kaya yang mampu membeli pakaian mahal. Dengan begitu dia mulai menghasilkan barang yang sama dengan harga lebih murah, membeli kain yang lebih murah di Barcelona dan membuat potongan-potongan dengan tangan memakai pola kardus. Ortega kemudian menjual barangnya kepada toko lokal. Dia mempergunakan keuntungannya untuk mendirikan pabrik pertamanya pada tahun 1963 saat dia berumur 27 tahun.

Tahun 1975, Ortega membuka toko Zara pertama di seberang jalan dari La Coruna Departement Store yang sangat besar. Dia menjadi terkenal karena memilih lokasi paling baik untuk outlet-outletnya. Zara segera mendapat reputasi atas penjualan fashion-fashion desainer yang berkualitas dengan harga yang masuk akal. Tujuan Zara adalah mendemokrasikan fashion. Berbeda dengan ide fashion sebagai previlage, Zara menawarkan fashion yang dapat diakses, dan dekat dengan segala jenis konsumen. 

Zara menjadi begitu sukses dimana iklan hampir tidak diperlukan, karena informasi dari mulut ke mulut sudah sangat cukup dalam mempertahankan penjualan. Bahkan para konsumen sangat hafal kapan stock baru datang dan kapan habis, itulah kesuksesan dari Zara yang sesungguhnya dalam mendekatkan diri kepada para konsumennya.

Usaha Bisnis Ortega akhirnya mendorongnya untuk mendirikan Inditex. Inditex menjadi perusahaan tekstil multinasional yang paling besar di Spanyol dan salah satu yang terbesar di dunia. Saat ini jumlah karyawan yang bekerja pada seluruh jaringan bisnis yang dimiliki Ortega lebih dari 12.000 orang  tersebar di seluruh dunia.

Ortega merupakan sosok yang rendah hati sekaligus tertutup. Dia tidak pernah memberikan wawancara pada media, dan sangat sedikit sekali informasi yang bisa didapatkan mengenai sosok dirinya. Dia jarang menghadiri acara-acara resmi. Ortega juga dikenal sebagai Bos yang merakyat. Dia tidak pernah memakai dasi untuk bekerja. Bahkan pada saat dia dinyatakan sebagai orang terkaya di Spanyol tidak ada perayaan apapun, dia hanya bekerja seperti biasanya. Mungkin dikarenakan sejarah masa lalunya yang berasal dari kalangan sederhana membuat dia selalu dapat menyikapi kesuksesannya secara bijak dan tidak congkak seperti yang biasa terjadi pada banyak pengusaha lainnya.

Kisah Sukses Bernard Arnauld

Bagi para pencinta fasion khususnya kaum hawa pasti sangat mengenal merk-merk seperti Louis Vuitton dan Christian Dior. Berikut profil orang yang berada dibalik merk-merk besar tersebut.

Bernard Arnauld lahir di Perancis, 5 Maret 1949. Merupakan direktur dan kepala eksekutif LVMH dan Christian Dior Group. Dia dikenal sebagai salah satu pebisnis yang paling lihai dalam membangun sebuah brand.

Arnault tumbuh besar di Roubaix, Perancis utara. Sesudah tamat dari Ecole Polytechnique, sekolah tehnik Perancis yang bergengsi, Arnauld bekerja sebagai seorang insinyur dan menjalankan perusahaan bisnis konstruksi dan properti milik keluarganya, Ferret Savinel. Tahun-tahun awal dalam karirnya Arnauld mempelopori langkah perusahaan dalam bidang baru yang lebih menguntungkan di waktu pembangunan bersama Riviera. Tetapi ketika Sosialis Perancis naik ke kuasaan pada 1981, Arnauld berimigrasi ke Amerika bersama keluarganya. Di kemudian hari Arnauld beralih pada bisnis fashion dan Brand dengan langkah awal membeli Boussac. Tujuan utama Arnauld membeli Boussac adalah untuk mendapatkan Dior, yang dipandang sebagai icon dari barang-barang mewah, dimana Arnauld menyadari trend terhadap gaya hidup mewah kedepannya akan semakin meningkat. Dengan cepat Arnauld memperluar Dior dengan memasukkan barang-barang baru seperti: Christian Lacroix dan Celine, produk-produk kulit yang terkenal dengan produksi sepatunya.

Keberhasilannya di Dior memberikan Arnauld peluang untuk mengakuisisi LVMH tahun 1989. Dia membeli saham senilai 24 % yang menjadikannya pemegang kontrol atas kebijakan perusahaan tersebut. Tetapi sebelum dia mendapatkan kontrol penuh atas LVMH Arnauld memiliki seorang pesaing yang cukup kuat dari mantan ketua cabang LVMH yaitu Henry Racamier. Setelah melalui berbagai proses pengadilan yang cukup melelahkan dan menguras biaya, akhirnya Arnauld berhasil mengambil alih sepenuhnya tampuk kekuasaan di LVMH's Louis Vuitton.

Dengan kemenangannya atas LVMH, Arnauld mulai menaruh produk-produknya di pasar swalayan barang-barang mewah. Dia juga mulai mempekerjakan para pekerja yang memiliki intuisi bisnis sekaligus seni yang tinggi dalam perusahaannya, menggantikan para karyawan yang sebelumnya telah dia PHK. 

Keberhasilan Arnauld semakin terlihat setelah dia mulai memborong berbagai produksi barang-barang mewah lainnya, seperti:  Tag Heuer, Mont Blanc, Pucci, Donna Karan, Sampanye Krug dan berbagai brand mewah lainnya. Di italia hanya ada satu merk yang menjadi pesaingnya, yakni Gucci, yang sama-sama menerapkan pola bisnis yang serupa dengan LVMH.

Kunci dari keberhasilan bisnis Bernard Arnauld adalah kejeliannya dalam memilih Brand yang akan dipasarkannya. Dengan memiliki kendali atas merk-merk mewah tersebut, akan mempermudah usahanya dalam mengendalikan pasar serta Mindset para konsumen.

Bonus

Mengenal sosok dibalik brand fashion nomor satu dunia

Dalam dunia fashion, terdapat sebuah merk yang dianggap merajai dari semua brand yang ada. Gucci dianggap oleh sebagian besar pemerhati fashion sebagai merk paling bergengsi yang ada hingga saat ini bersaing ketat dengan merk Louis Vuitton.

Berikut profil singkat pendiri Gucci

Guccio Gucci, merupakan seorang desainer sekaligus pebisnis asal italia yang lahir pada tahun 1881 di Florence, Italia. Dia memulai karirnya sebagai seorang desainer pada tahun 1906, lalu dia membuka toko pertamanya di Florence tahun 1920. Ditokonya tersebut Guccio menjual barang barang mewah dalam berbagai item, seperti tas dan aksesoris lainnya.  

Pada tahun 1938, dia membuka lagi toko di kota Roma. Dengan suksesnya kedua toko tersebut, nama Gucci semakin berkibar. Setelah kematiannya tahun 1953, kerajaan bisnisnya dilanjutkan oleh putra-putranya, Aldo, Vasco, Ugo dan Rodolfo. Ditangan mereka nama Gucci semakin sukses dan galerinya tersebar di berbagai negara. Sayangnya dengan banyaknya orang yang terlibat dalam bisnis, mengakibatkan terjadinya perpecahan dan perebutan hak kepemilikan perusahaan oleh keturunan Guccio sendiri. Perebutan tersebut akhirnya dimenangkan oleh cucu Guccio yakni Maurizio Gucci, tetapi Pada tahun 1995, Maurizio tewas tertembak di kota Milan pada saat hendak melauncing tas gaya baru rancangan Tom Ford, yang ternyata dalang dari pembunuhan tersebut adalah mantan istri Maurizio sendiri yakni Patrizia Reggiano yang ingin mengambil alih perusahaan Gucci tersebut. 

(dari berbagai sumber)
 

1 komentar:

  1. Hasil dari pesugihan gak halal ngucap syukur pake alhamdulillah lagi.. Astaghfirullahaladzim

    BalasHapus