"Semua kejadian pada dasarnya tidak memiliki arti apapun, kejadian tersebut baru memiliki makna setelah kita sendiri yang memberikannya."
Banyak yang menerjemahkan mindset secara harfiah sebagai pola pikir, meskipun terjemahan tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi kata "pola pikir" belum mengartikan seutuhnya dari makna yang terkandung dalam kata mindset.
Menurut James Arthur Ray penulis The Science of Success menerangkan mindset sebagai jumlah total dari keyakinan, nilai-nilai, identitas, ekspektasi, sikap, kebiasaan, opini, dan pola pikir, tentang diri Anda, orang lain, dan bagaimana hidup berlangsung. Melalui mindset, Anda menafsirkan (memaknai) apa pun yang Anda lihat dan Anda alami dalam hidup.
Mengapa kata mindset menarik untuk dibahas, karena kata ini merupakan pencitraan diri seseorang. Perilaku, cara bertutur, cara menilai dan menyikapi suatu kejadian, pengambilan keputusan, merupakan hasil dari refleksi mindset seseorang yang dapat kita lihat dan kita nilai juga berdasarkan mindset kita.
Sebagaimana karakter, mindset juga terbentuk dari semua pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang baik secara sadar maupun tidak.
Dapat dikatakan bahwa dengan mengenal mindset yang kita miliki merupakan cara terbaik untuk belajar memahami diri sendiri. Mengapa hal ini penting? Menurut Sun Tzu, ahli strategi perang asal Cina, untuk memenangkan suatu pertempuran, kita lebih baik mengenal diri sendiri ketimbang lebih mengenal musuh.
Karena mindset dapat terbentuk, berarti mindset juga dapat dirubah. Tetapi sebagaimana pembentukan mindset yang merupakan akumulasi dari semua pengetahuan dan pengalaman seseorang, untuk merubah mindset juga merupakan sesuatu yang tidaklah gampang. Seperti prilaku kita sehari-hari, pikiran juga memiliki kebiasaan-kebiasaan, dan jika kita hendak merubah mindset yang kita miliki, maka cara terbaik adalah dengan merubah kebiasaan-kebiasaan berfikir yang selama ini kita miliki.
Tentu saja ide merubah mindset adalah sesuatu yang tidak populer, karena setiap pribadi yang ada di muka bumi ini pastilah menganggap dirinya merupakan sosok yang sudah benar. Sudah menjadi suatu kebiasan bahwa kita mengangap orang lain yang salah dan kita selalu benar, meskipun persepsi tentang benar dan salah sendiri merupakan persepsi yang subyektif tergantung dari mindset orang yang menilainya.
Jika begitu hal apa yang perlu kita tela'ah lagi mengenai mindset yang kita miliki? Jika mindset yang selama ini tidak pernah memberikan keuntungan yang berarti dan tidak menjadikan hidup kita lebih berkualitas, berarti sudah saatnya kita merubah mindset yang selama ini kita yakini.
Dapat disimpulkan bahwa makna sesungguhnya dari kata mindset adalah suatu iman dan keyakinan dalam berfikir yang teraplikasi pada tindakan nyata sehari-hari.
Pertanyaannya: apakah artikel ini berguna buat kita? Hal tersebut tergantung dari mindset anda masing-masing. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar