Kamis, 28 April 2011

Dulu mana, Ayam atau Telur?


Duluan mana, ayam atau telur? Pertanyaan ini merupakan teka teki lawas yang sudah kita kenal sejak dulu.  Bagi yang percaya dengan kisah adam dan hawa tentulah gampang saja menebak jawaban dari pertanyaan tersebut. Jawabnya adalah: duluan ayam jantan, dari rusuk ayam jantan terbentuklah ayam betina, dari sana mereka baru bisa menghasilkan telur. Tentu saja itu merupakan jawaban ngawur, berikut penjelasan yang lebih ilmiah mengenai teka teki tersebut.  

Pada 26 Mei 2006, salah satu harian di Inggris memberitakan, menurut pandangan seorang ilmuwan, ahli filsafat dan peternak ayam, bahwa yang benar semestinya telur dulu baru ayam.

Kunci untuk memecahkan masalah sejarah yang belum terpecahkan ini terletak pada; setelah hewan bertelur, materi gen-nya selamanya tidak akan mengalami perubahan, jika demikian, unggas pertama yang kala itu berevolusi menjadi ayam, wujud kehidupan awalnya adalah embrio dalam telur. Ahli evolusi genetika dari Universitas Nottingham Inggris Profesor John Brookfiled mengatakan, karena faktor genetika ini, DNA organisme hidup dalam kulit telur semestinya sama dengan ayam yang akan tumbuh besar nanti. Salah satu harian di Inggris mengutip pendapatnya menuturkan, “Jadi, dengan tegas kita dapat mengatakan, bahwa organisme pertama suatu spesies, adalah telur pertama itu, dengan kata lain telur dulu baru induknya.”

Kesimpulan Profesor John Brookfiled ini mendapat dukungan David Papineau, guru besar King’s College London Inggris serta Ketua Badan Perdagangan Ayam Inggris yakni Charles Bourns. Menurut Papineau yang ahli filsafat pengetahuan meskipun telur ayam pertama yang diteluri waktu itu bukan spesies unggas yang sama, namun, ayam pertama yang muncul pasti lebih dulu melalui wujud telur, meski telur itu mungkin milik unggas jenis lain.
Bourns juga menegaskan, “Sejak sebelum ayam pertama muncul, telurnya sudah ada dimana-mana. Tentu saja, mereka mungkin bukan telur ayam yang kita lihat sekarang, dan memang tidak salah mereka adalah telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar