Kamis, 20 Januari 2011

Cara mengatur jenis kelamin anak

Memilih jenis kelamin bayi, mungkinkah?
sudah banyak ahli di bidang genetika dan ilmu kedokteran mutakhir saat ini yang mencoba mengungkap rahasia yang satu ini, terlepas dari keabsahan metode yang mereka temukan, berikut Beberapa teknik/metode yang dapat dilakukan dokter secara medis :
Preimplantation Genetic Diagnosis (PGD)
Caranya adalah dengan menghasilkan embrio di luar rahim (in vitro fertilisation/IVF) yang memungkinkan dilakukan tes kelainan genetik dan jenis kelamin. PGD ini diyakini efektif 100 persen mampu menghasilkan embrio janin dengan jenis kelamin sesuai yang dikehendaki.
PGD ini di Inggris dilarang dilakukan kecuali untuk penelitian medis saja disamping biayanya yang masih terhitung mahal, mencapai 3 ribu pounsterling di Inggris belum termasuk biaya konsultasi, tes medis dan obat-obatan yang diperlukan.
Ericsson
Metode ericsson dilakukan dengan teknik pemisahan antara sperma jenis laki-laki yang mampu bergerak/berenang lebih kuat dan cepat dengan sperma jenis eanita yang lambat bergerak. Kemudian sperma jenis yang diinginkan dimasukkan dalam rahim melalui inseminasi buatan. Metode ini memiliki efektifitas antara 78 sampai 85 persen saat memilih jenis kelamin laki-laki dan 73 sampai 75 persen jika menghendaki jenis kelamin perempuan
Sebagai acuan di Inggris,biaya yang diperlukan untuk inseminasi buatan ini mencapai 4 ribu poundsterling dengan empat kali percobaan inseminasi.
Metode shettles
Melakukan hubungan intim pada hari-hari tertentu selama periode di luar menstruasi. Cara ini dianggap 75 persen efektif. Diketahui bahwa kromosom Y (untuk laki-laki) mampu bergerak lebih cepat tapi tdak dapat hidup lebih lama dibanding kromosom X (untuk perempuan). Sehingga bila menginginkan bayi laki-laki maka hubungan intim dilakukan berdekatan dengan saat ovulasi. Sebaliknya bila menginginkan bayi perempuan, maka hubungan intim dilakukan dua sampai empat hari menjalang ovulasi.
Metode whelan
Melakukan hubungan intim pada hari-hari tertentu selama periode di luar menstruasi. Elizabeth Whelan meng-klaim cara ini terbukti ampuh 68 persen untuk bayi laki-laki dan 56 persen untuk bayi perempuan, walaupun banyak ahli masih bersilang pendapat. Metode ini sangat berkebalikan dibanding metode shettles. Di sini perubahan biokimia tubuh terjadi pada awal siklus menstruasi. Sehingga bila menginginkan bayi laki-laki maka hubungan intim dilakukan enam hari sebelum ovulasi dan bila menginginkan bayi perempuan, maka hubungan intim dilakukan dua sampai tiga hari menjelang ovulasi.

beberapa tips lain yang dapat anda lakukan untuk memilih jenis kelamin bayi yang di inginkan:

Mengatur waktu berhubungan seks
Hubungan yang dilakukan tepat pada masa subur [13 – 15] hari sebelum masa haid berikutnya, kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki lebih besar, karena sperma Y lebih cepat untuk mencapai sel telur. Sedangkan hubungan yang dilakukan 2 hari sebelum atau sesudah masa subur kemungkinan untuk mendapatkan anak perempuan lebih besar.

Menggunakan zat asam/basa [lebih kecil, cepat, tidak tahan asam / lebih besar, lamban, tahan asam]
Bila ingin anak laki-laki, sebelum melakukan hubungn seks, bilaslah vagina dengan zat yang bersifat basa (campuran 1 sendok “15cc” soda kue dengan 200cc air putih bersih).
Sebaliknya bila menginginkan anak perempuan, bilas vagina sebelum berhubungan dengan zat bersifat asam (1 sendok cuka “15cc” dengan 200cc air bersih).

Mengatur tehnik berhubungan seks
Untuk mendapatkan anak laki-laki, istri orgasme lebih dahulu, supaya suasana vagina menjadi basa “suami harus pandai melakukan pemanasan terhadap istri terlebih dahulu”. Untuk mendapatkan anak perempuan, suami orgasme terlebih dahulu agar suasana vagina tetap asam.

Pola makan [daging-asam / sayuran-netral]
Untuk mendapatkan anak laki-laki, suami dianjurkan makan makanan yang mengandung protein tinggi “daging, telur”, sedangkan istri dianjurkan vegetarian. Sebaliknya jika ingin anak perempuan, istri lebih banyak makan protein dan suami vegerarian.

Menurut penelitian University of Missouri, wanita yang mengonsumsi makanan sehat di tahap awal kehamilan bisa mempengaruhi pembentukan jenis kelamin dan kesehatan bayi selama dalam kandungan.
Seperti dikutip dari laman The Telegraph, wanita yang mengonsumsi sarapan sehat dan lengkap serta diet lemak tinggi, pada saat konsepsi cenderung memiliki calon bayi laki-laki.
Dr Cheryl Rosenfeld, dari University of Missouri, dan rekannya mengatakan: "Diet tinggi kalori umumnya mendukung kelahiran bayi laki-laki ketimbang perempuan, sedangkan diet rendah kalori cenderung menghasilkan bayi perempuan ketimbang laki-laki,".

Disunting dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar