Tidak dipungkiri lagi bahwa
bumi ini disesaki oleh orang-orang yang bersifat pragmatis dan oportunis. Entah
karena terbawa suasana alam fana atau karena dorongan sifat mempertahankan
hidup yang terlampau kuat. Dari sekian banyak penduduk bumi tersebut, rupanya
masih ada meski sejumput, manusia yang memiliki idealisme tinggi yang
dipegangnya hingga nyawa terlepas dari raga.
Karena
langka, menjadikannya melegenda
Seperti kisah Hoegeng,
mantan kapolri di era 60an. terkenal akan sifatnya yang jujur dan berani
menghadapi segala tantangan yang ada disekitar jabatan super strategisnya. Bahkan
di akhir hayatnya beliau belum juga memiliki rumah pribadi karena kemampuan
ekonomi yang terbatas.
Di India, bapak perdamaian
dunia Mahatma Gandhi yang akhirnya ditembak mati karena pemikirannya yang
disalahartikan. Meski sadar bahwa dunia tak akan pernah damai, tetap saja
beliau mencoba menyalakan lilin harapan perdamaian yang menerangi semesta
sepeninggal hayatnya.
Atau kisah aktifis wanita
asal Amerika yang membela perdamaian di tanah Palestina, Rachel Corrie. Dia meregang
nyawa dibawah roda baja buldozer milik Israel ketika bersikukuh membela
keyakinannya akan hak asasi manusia.
Mungkin kisah tragis mereka
diangap bodoh oleh sebagian manusia. Tapi apa jadinya ketika orang-orang
seperti mereka sudah tidak tersisa lagi di antara kita? Pastilah saat itu kita
semua “manusia” sudah hampir binasa karena keserakahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar