Minggu, 10 April 2011

Mimpi

Mimpi. Terdapat beberapa anggapan dan pendapat dalam memaknai fenomena yang satu ini. Sebagian menganggapnya sebagai bunga tidur, sebagian lagi sebagai 'petunjuk' atau tafsir. Sebagian yang lain mencoba memahaminya dengan pendekatan rasional. Kita akan mencoba mengupas satu persatu ketiga persepsi ini untuk lebih dapat memahami peristiwa yang hampir dipastikan pernah dialami oleh semua manusia.

A. Mimpi Sebagai Bunga Tidur

Banyak kita temui, baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun dari tontonan di layar televisi, seorang anak terbangun dan menangis akibat mimpi buruk. Biasanya para orang tuanya akan memeluk sang anak sambil berucap: "cuma bunga tidur kok..." sambil mengelus-elus kepala anaknya.

Menurut penelitian psikolog Janet DiPietro dari John Hopkins University, dan juga penelitian dari Colombia University, The Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, serta Harvard Medical School, Amerika membuktikan bahwa manusia sebenarnya telah bermimpi pada saat masih berbentuk janin dalam rahim ibu. Meskipun kita tidak tahu mimpi seperti apa yang mereka alami tetapi setidaknya hal ini membuktikan bahwa mimpi adalah sesuatu yang natural dan kita tidak harus belajar terlebih dahulu agar dapat mengalaminya. Hal inilah yang mendukung persepsi bahwa mimpi memang hanya sekedar bunga tidur.

Mimpi yang dianggap bunga tidur biasanya selalu memberikan efek Kenyataan terbalik, misal, jika anda bermimpi buruk, ketika anda terbangun dari tidur, anda bersukur karena sadar bahwa kejadian tersebut hanyalah mimpi. Sebaliknya jika anda bermimpi baik, misalkan menemukan uang satu koper di tengah jalan, ketika terbagun dari tidur anda malah menyayangkan kenapa kejadian tersebut hanya sekedar mimpi. 

Orang-orang yang percaya bahwa mimpi hanyalah sekedar bunga tidur biasanya akan dengan mudah melupakan mimpinya tersebut keesokan harinya. 

B. Mimpi Sebagai 'Petunjuk masa depan' 

Sejak zaman dahulu, ketika negara-negara masih dipimpin oleh para raja, bahkan mungkin jauh sebelum itu, mimpi selalu ditafsirkan sebagai sebuah petunjuk tentang ramalan masa depan yang akan terjadi. Banyak ahli nujum yang dianggap sebagai kalangan yang sangat memahami cara dalam menafsirkan berbagai mimpi tersebut. Hingga saat ini pun, kepercayaan orang-orang akan tafsir mimpi tidaklah kunjung surut. 

Dari mimpi gigi tanggal yang diartikan bahwa akan ada kerabat yang meninggal dalam waktu dekat, mimpi digigit ular yang diartikan bahwa akan segera mendapatkan pasangan atau jodoh, mimpi melihat hewan ternak yang gemuk-gemuk diartikan bahwa akan segera mengalami masa kemakmuran. Terlepas dari tafsir tersebut baik ataupun buruk, yang jelas masih banyak yang percaya bahwa mimpi merupakan pertanda dari kejadian yang akan dialami oleh mereka di masa mendatang. Yang lebih ekstrimnya lagi, ada sebagian kalangan yang mengaitkan pertanda mimpi tersebut dengan hoki dalam permainan judi, setiap mimpi mereka coba tafsirkan kedalam bentuk simbol-simbol angka yang dipercaya akan membawa keberuntungan jika memasang angka tersebut kedalam permainan judi.

percaya ataupun tidak, entah nyata atau kebetulan, ternyata tafsir-tafsir mimpi sebagai petunjuk masa depan terkadang menjadi sebuah kenyataan.

C. Mimpi dari sudut pandang ilmu pengetahuan

Sigmund Freud merupakan salah satu dari kalangan ilmuan modern yang pertama kali mencoba membedah mimpi berdasarkan landasan keilmuan. Berbekal bidang psikoanalisis yang dijalaninya, Freud mencoba memahami fenomena mimpi dari segi psikologi. bagi dia, mimpi bukanlah sekedar isyarat, apalagi sesuatu yang tidak bermakna dalam hidup. Tetapi mimpi merupakan impuls-impuls terpendam yang tidak sempat termanifestasi dalam tingkah laku nyata. Hal ini bisa disebabkab karena norma-norma dalam komunitas yang melarangnya, ataupun karena situasi yang tidak memungkinkan impuls-impuls tersebut termanifestasi. Maka, impuls-umpuls tersebut tersimpan dalam alam ketidaksadaran seseorang yang akhirnya suatu waktu muncul di alam mimpi.

Dalam kepercayaannya, semua jenis mimpi memiliki arti yang melambangkan keadaan emosional seseorang. karena ketertarikannya terhadap mimpi, bahkan dia selalu mencatat tiap mimpi yang dialaminya dan kliennya untuk bahan riset, menjadikan mimpi sebagai salah satu metode untuk mengungkap penyebab gangguan kejiwaan pada diri kliennya. Metode ini kemudian terkenal dengan sebutan ”analisis mimpi”. Melalui mimpi-mimpi yang dialami kliennya, Freud mencoba mendiagnosa, menganalisa, dan kemudian menyimpulkan apa yang sebenarnya dialamai oleh kliennya tersebut. Setelah itu Freud menerapkan metode tertentu guna membantu si klien dalam mengatasi masalah yang dihadapinnya.

Sejauh manakah kaitan mimpi dengan realitas kehidupan? Melalui buku The Interpretation of Dreams, secara panjang lebar dan detail, Freud menjelaskan tentang hakikat mimpi. Mulai dari kaitan mimpi dengan alam sadar sampai hubungan mimpi dengan gangguan mental. Freud mengatakan, bahwa tafsir mimpi ini dimaksudkan untuk mempermudah atau memberi jalan lain bagi analisis psikologis terhadap neurosis (gangguan jiwa).

Contoh kasus mimpi yang dapat dijelaskan secara rasional
Seperti mimpi basah yang menjadi pertanda seorang anak telah memasuki fase akil balig, hal ini dapat di jelaskan secara ilmiah, ketika bocah laki-laki telah mulai memproduksi sperma, pada saat kantung sperma tersebut penuh, maka secara otomatis mekanisme tubuh akan berusaha untuk mengeluarkannya, salah satu jalannya adalah dengan bermimpi.

Masih ada lagi fenomena mimpi yang masih menjadi misteri dan belum dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok di atas, seperti:

Mendapatkan kemampuan khusus dari mimpi

terdapat beberapa kasus meskipun langka seseorang yang mendapatkan keahlian khusus dan pengetahuan dari mimpi yang dialaminya.
- Pengakuan seorang ustad atau gurun ngaji yang sebelumnya meyakinkan bahwa dirinya tidak pernah tahu cara membaca al-Quran dan suatu malam dia bermimpi diajari mengaji oleh seorang guru, keesokan harinya ternyata dia sudah jago mengaji bahkan dapat mengkhatamkan Quran. Menurut keyakinannya bahwa malaikatlah yang telah mengajarkan dia cara mengaji tersebut.
-  Pengakuan yang kedua datang dari seorang karyawan swasta yang disuruh oleh bosnya untuk mengerjakan tugas dalam bentuk Microsoft Excel, padahal sebelumnya dia sama sekali tidak tahu bahkan tidak pernah belajar cara menggunakan Excel. Malamnya sepulang dari kantor dia bermimpi mengikuti sebuah kelas yang sedang mengajarkan materi tentang Excel. Ajaibnya keesokan hari ketika di kantor ternyata dia sudah jago menggunakan program Microsoft Excel.
Entah pengakuan tersebut memang benar atau hanya karangan belaka, masih banyak lagi pengakuan-pegakuan serupa yang pernah dialami beberapa orang. 

Dunia mimpi memang unik untuk dibahas dan hingga saat ini masih banyak menyimpan misteri. Terlepas dari fersi apa yang anda yakini, ketika anda benar-benar percaya maka mimpi tersebut memang akan berubah menjadi kenyataan. Karena itu, berhati-hatilah dengan apa yang anda yakini.

[artikel dari berbagai sumber, sumber gambar : aizimazila.blogspot.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar