Kamis, 25 Agustus 2011

Etika dunia Traveling dan Pariwisata


Dalam dunia traveling dan pariwisata, untuk tetap menjaga ketenangan dan ketertiban bersama tentunya dibutuhkan suatu etika yang ditujukan agar nilai budaya serta estetika daerah pariwisata tersebut dapat tetap terjaga dan bisa terus dinikmati oleh generasi berikutnya. Banyak para wisatawan ataupun traveler yang karena ketidak-tahuan mereka akan etika dalam mengunjungi suatu daerah wisata menyebabkan kerusakan serta ketersinggungan para penduduk setempat dan berakhir menjadi sebuah konflik. Agar kita dapat meminimalisir kerusakan serta konflik tersebut dan demi kenyamanan serta keselamatan para wisatawan itu sendiri.

Berikut beberapa etika mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di beberapa tempat wisata yang dirilis oleh majalah National Geographic Traveler:


Etika dalam bertransportasi
DOs
DONTs
Mengukur dimensi barang yang akan dibawa masuk kabin pesawat.

Merancang barang yang akan dibawa bepergian dengan detail untuk memudahkan pengurusan bagasi mengunakan transportasi umum (darat, laut, dan udara).

Menyalakan telepon selular setelah sampai di gedung kedatangan (arrival hall) dan bukan di pesawat.

Tidak membuat basah lavatory (kamar kecil) yang bersifat kering sebagai bentuk kepedulian terhadap penumpang lain.

Tidak merokok di tempat yang diberi tanda larangan. Terlebih di lavatory pesawat terbang.

Melakukan Check-in online, selalu memantaukeberangkatan hingga tiba waktu di bandara maupun terminal.

Meminimalkan waktu menunggu barang dikirim lewat conveyor belt bandara dengan cara membawa semua koper masuk ke kabin, tanpa peduli dengan kebutuhan orang lain.

Membiarkan barang bawaan pribadi tanpa pengawasan selagi berada di kapal, bandara atau terminal.

Meletakkan barang serampangan dalam wahana transportasi khususnya di jalur evakuasi atau pintu darurat.

Mengambil jaket penyelamat (life jacket) sebagai souvenir.

Menempati kursi bernomor beda dari yang tercantum di tiket atau tanpa memberitahukan kepada awak kabin.

Memangku anak yang seharusnya sudah dikenakan biaya sendiri.
Etika di Sudut Kota
Dos
DONTs
Menunjukkan sikap santun dan tidak bersikap arogan.

Melakukan perjalanan berkeliling kota Bersama anak-anak pada siang hari.  Jangan malam hari.

Membuang sampah pada tempatnya.

Tidak bertindak asusila seperti bermabuk-mabukan dan bermesraan dengan pasangan anda.

Ramah menyapa dan bertutur kata yang baik dan sopan.

Parkir pada tempat yang telah disediakan

Berbusana sopan dan menyesuaikan dengan budaya dan etika setempat.

Meminta izin apabila ingin memotret warga setempat.

Memotret bangunan instansi militer, karena dapat dianggap mengancam keamanan.

Mengenakan perhiasan secara berlebihan, atau memamerkan gadget agar tidak menjadi korban tindak kriminal.

Merusak bangunan atau ornamen kota.

Membuat keributan dengan berbicara yang kencang atau tertawa terbahak-bahak dan menyetel musik keras-keras.

Membuang sampah sembarangan

Menyalakan rokok dan membuang puntungnya secara sembarangan.

Berbusana seenaknya tanpa memperhatikan budaya dan etika warga setempat.

Mencorat coret bangunan sekitar.
Etika di Desa Wisata
Dos
DONTs
Memasuki kawasan desa tradisional dengan mengucap salam dan bersikap ramah.

Mendengar wejangan tetua desa berkenaan dengan etika masyarakat setempat.

Menyapa warga desa dan anak-anak lebih dulu, bila ingin mengabadikan gambar mereka dengan kamera. Perlihatkan hasilnya dan hargai bila mereka menginginkan copy potret dengan cara dikirim.

Tidak membeli barang atau iming-iming agar warga menjual barang bersejarah milik mereka atau peninggalan keluarga.

Tidak bekerjasama dengan makelar yang ingin menjual tanah warisan lokal atau lahan khusus yang bernilai arkeologis.
Mengenakan pakaian sesuai kata hati serta tidak mengindahkan nilai-nilai tata sosial masyarakat desa.

Menggunakan perlengkapan mandi yang banyak mengandung deterjen hingga mencemari lingkungan desa.

Memanfaatkan fasilitas listrik desa untuk kebutuhan pribadi secara berlebihan.

Memperkenalkan kebiasaan minim etika kepada anak-anak setempat seperti memaki, berteriak atau kelakuan buruk lainnya.

Memotret obyek tanpa bertanya terlebih dahulu, utamanya memotret warga setempat atau tempatyang dianggap keramat.

Memotret kegiatan religi atau khas desa dengan menggunakan lampu kilat, yang dapat mengganggu kehidmatan acara.

Etika di Museum
Dos
DONTs
Anak-anak dibawah umur wajib didampingi orang dewasa, guru atau petugas museum.

Orang dewasa bertanggung jawab akan keselamatan dan kedisiplinan anak-anak. Satu orang dewasa mesti mendampingi tiga sampai lima anak.

Mengajak anak atau murid mengapresiasi benda museum tetapi tetap dalam suasana tenang.

Menghargai karya seni yang sedang di pajang dan tidak menganggu ketenangan pengunjung lain.

Memelankan percakapan atau penjelasan, ketika mesti memberikan keterangan kepada anggota keluarga atau murid.
Mencorat coret koleksi museum dan meninggalkan sampah di dalam museum.

Memakai sepatu hak tinggi yang menimbulkan suara gaduh.

Makan, minum, termasuk mengunyah permen karet (lakukanlah di kantin setempat).

Menyentuh, menaiki benda koleksi museum dan melewati tali pembatas.

Merokok dan mengabaikan peraturan museum yang telah ditetapkan.

Menyalakan telepon selular dan berbicara lantang yang mengusik ketenangan pengunjung lainnya.

Etika saat menonton pertunjukan Seni
Dos
DONTs
Datang lebih awal ketempat pertunjukan. Ini memberikan waktu yang cukup untuk mencari tempat duduk, dan mempelajari katalog acara pertunjukan.

Matikan telepon genggam. Suara dan pantulan sinar layar telepon gengam sangat menganggu konsentrasi pemain dan penonton lain.

Duduk dengan menyenderkan punggung ke kursi agar tidak menghalangi pandangan  penonton yang ada di belakang.

Membeli tiket lebih awal agar untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman dan strategis.

Menaati aturan, termasuk penggunaan kamera dan telepon selular.

Tidak membawa makanan ke tempat pertunjukan.

Berbusana yang rapi dan sopan.

Memotret dan merekam dengan kamera tanpa seizin panitia. Ini berkaitan dengan hak cipta, selain itu, bunyi kamera sangat mengganggu pemain dan penonton yang lain.

Berbicara, makan, minum selagi duduk menonton pertunjukan. Hal ini dapat mengganggu kehikmatan acara.

Mengotori tempat pertunjukan dengan membuang sampah sembarangan.

Menggunakan telepon selular untuk menerima panggilan dari rekan atau keluarga yang tertinggal atau datang terlambat. Sangat menganggu kenyamanan penonton lainya.

Terlalu sering bertepuk tangan. Tunggulah saat yang tepat dimana penonton lainnya juga melakukan hal yang serupa.

Berteriak dan mengejek pertunjukan karena merasa tidak suka dengan yang anda saksikan.
Etika Wisata Religi
Dos
DONTs
Melepas alas kaki sewaktu memasuki kawasan ziarah dan kawasan ibadah.

Berpakaian rapi, sopan, dan tertutup (sesuai peraturan yang berlaku).

Membawa selendang atau syal untuk berjaga-jaga apabila diperlukan untuk menutup anggota tubuh.

Tertib antri, meski pengunjung membludak.

Menaati segala peraturan dan pantangan yang berlaku, termasuk minum-minum atau bercakap dengan suara yang lantan.

Mengindahkan aturan atau wejangan yang diberikan oleh penanggungjawab lokasi atau tetua saat berada di lokasi ziarah.
Melewati di depan orang yang sedang berdoa atau bersimpuh. Sebaiknya lewat di belakang atau di sampingnya.

Melipat tangan atau berkacak pinggang, hal ini mengisyaratkan menantang dan tidak patut dipertunjukkan di depan umum.

Mempertontonkan kemesraan bersama pasangan, baik berpegangan tangan, berangkulan atau berciuman.

Tidak mengindahkan hal detail yang diberikan oleh pemandu, seperti larangan mengabadikan gambar.

Menggunakan lampu kilat pada saat memotret karena dapat mengganggu kekhusukan orang yang sedang berziarah atau beribadah.

Etika di Situs Purbakala
Dos
DONTs
Menikmati kompleks percandian dengan tetap berada pada trail atau jalur.

Meminta anggota keluarga tidak berlarian di antara stupa.

Membuang sampah pada tempatnya.

Membiasakan anggota keluaraga (terkecil sekalipun) untuk membuang hajat pada tempat yang ditentukan.

Tidak memindahkan benda purbakala sekecil apapun untuk kepentingan fotografi maupun koleksi pribadi.

Mengenakan pakaian dalam batas kesopanan sebagai tanda respek  atau penghormatan terhadap karya agung generasi pendahulu.

Hanya membeli cenderamata umum, tidak mengandung materi terlarang atau materi dari kawasan konservasi.

Naik ke pelataran candi, duduk dan merokok seenaknya.

Menaiki badan candi yang dilarang dipanjat.

Mengorek-ngorek, menyentuh, mencorat-coret, mencuri seni matra tiga dimensi dari candi.

Berpotret dengan menaikkan anggota keluarga ke stupa.

Membuang atau menyembunyikan sampah, termasuk permen karet dan puntung rokok, pada relung candi atau artefak.

Membuang hajat besar dan kecil di tempat yang tidak semestinya. Termasuk dengan alasan untuk anak kecil atau anggota keluarga berusia muda.

Etika di Taman Nasional
Dos
DONTs
Mencari tahu mengenai suhu dan cuaca, agar memudahkan membawa baju yang tepat.

Hanya berenang di tempat yang lazim atau diizinkan. Lokasi berenang yang jarang direnangi biasanya di huni bakteri berbahaya.

Cuci tangan dan kaki, keringkan dengan benar, menghindari kuman. Gunakan sabun antiseptic, terutama bila sedang ada luka.

Kebaskan baju sebelum dikenakan, periksa sepatu sebelum dipakai, siapa tahu ada serangga dan hewan melata yang terselip.

Sebaiknya tidak menggunakan parfum, hewan-hewan tertentu sangat tertari atau terganggu dengan bau yang khas.

Sediakan kantung sampah dan jangan meninggalkannya di sembarang tempat.

Merusak taman, seperti memberikan tanda pada pohon dengan menggunakan benda tajam.

Mematahkan ranting dari pepohonan untuk dijadikan kayu bakar.

Membiarkan bekas api unggun menyala pada saat meninggalkan perkemahan.

Berjalan tanpa menggunakan alas kaki terutama pada saat melewati tempat kotor seperti daratan berlumpur.

Memberikan makanan pada satwa liar, karena dapat mengubah kebiasaan makan mereka dan membahayakan anda.

Merokok di sembarang tempat dan membuang puntung sembarangan.

Membuang sampah di sembarang tempat.

.
Etika Sewaktu di Laut
Dos
DONTs
Tidak membawa pulang cangkang kerang (karena akan digunakan sebagai tempat tinggal bagi kelomang).

Tidak membuang sampah, utamanya plastik ke pantai dan laut, karena membahayakan kehidupan satwa laut.

Selalu mengapung di perairan dangkal dan tidak menginjak terumbu karang.

Tidak memindahkan satwa laut dari habitatnya untuk keperluan fotografi.

Tidak mengorek-ngorek terumbu karang  serta tempat hunian satwa laut, termasuk mematahkan atu memetik terumbu karang.

Menjaga kesopanan serta santun terhadap masyarakat pesisir dan nelayan.

Membeli cenderamata satwa laut langka atau sembarang satwa laut tanpa keterangan bagaimana cara memperolehnya.

Tidak meneliti kondisi perolehan cenderamata dari laut, semisal sertifikat.

Membawa pulang satwa laut untuk dijadikan hewan peliharaan di rumah.

Mempermainkan habitat satwa laut dan menangkap ikan untuk kesenangan semata (berulangkali menangkap dan melepaskan).

Membuang sampah berbahaya dan mengandung zat kimia seperti baterai bekas ke pantai dan laut.

Menggunakan lampu kilat untuk pemotretan di pantai atau dalam laut.

Etika saat di gunung
Dos
DONTs
Membawa kantung sampah pribadi dan membawanya kembali pada saat turun dari gunung.

Mengubur sampah organik dalam tanah untuk membantu proses penguraian.

Tidak merokok serampangan dan membuang puntungnya kemana-mana.

Tidak merusak tanaman dan pohon pada saat mendirikan perkemahan.

Melaporkan kedatangan dan maksud kunjungan di pos pangawasan pendakian serta dinas terkait.

Mengantongi surat izin dari dinas terkait, bila tujuan adalah kawasan konservasi atau taman nasional, dan tidak melewati batas kunjungan yang telah diberikan.


Membawa lumut-lumutan, tanaman atau batang pohon untuk dibawa pulang.

Memotong batang atau ranting untuk keperluan perkemahan dan pengadaan logistik.

Membuat jalur baru di kawasan perbukitan dan pegunungan dengan cara menebangi vegetasi yang ada.

Melakukan tindakan garaffiti dengan cat atau menoreh dengan pisau ke batang pohon.

Tidak menindahkan aturan dan keterangan yang berlaku.

Mengabaikan waktu berkunjung atau tidak mengindahkan waktu tinggal, sehingga melebihi batas waktu yang diberikan oleh dinas terkait.

[sumber: NATIONAL GEOGRAPHIC -TRAVELER]

2 komentar:

  1. bagus tuh adsense-nya bisa muncul di halaman indonesia.... gimana caranya boss?

    BalasHapus
  2. ini link-nya (panduan adsense)biar nongol di laman Indonesia http://bit.ly/kauMDo

    BalasHapus